• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Pariwisata
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PUSPAR
    •  Visi & Misi
    •  Struktur Organisasi
    • Tenaga Ahli
    •  Kegiatan
  • Kegiatan
    • Studi/Penelitian
    • Publikasi
    • PELATIHAN
    • Seminar
  • Perpustakaan
  • JURNAL NASIONAL PARIWISATA
  • Beranda
  • Kegiatan
  • page. 2
Arsip:

Kegiatan

TEMA PELATIHAN 8: TEKNIK PENYUSUNAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA (CARRYING CAPACITY)

Pelatihan Monday, 18 May 2020

Tweet
Tema Pelatihan 8 TEKNIK PENYUSUNAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA (CARRYING CAPACITY)
Latar Belakang Pengembangan destinasi pariwisata perlu berbasis perencanaan dan pengendalian. Komponen destinasi di dalamnya mencakup aspek fisik dan lingkungan sosial budaya. Oleh sebab itu penting untuk diketahui tingkat kerawanan komponen lingkungan tersebut. Di pihak lain, salah satu hal yang cari wisatawan di destinasi adalah tercapainya kepuasan. Kondisi inilah yang patut disadari dan dipertimbangkan oleh pengelola daya tarik wisata, agar tercapai kepuasan wisatawan secara maksimal, maka penting untuk dipahami aspek daya dukung di kawasan pariwisata.
Sasaran yang diharapkan Peserta :

1.       Mengidentifikasi potensi pariwisata di destinasi pariwisata dan dampak yang disebabkan oleh aktivitas pariwisata terhadap lingkungan.

2.       Menganalisis carrying capacity kawasan wisata, baik fisik dan non fisik.

3.       Merumuskan strategi penguatan carrying capacity untuk destinasi

4.       Praktek analisis daya dukung kawasan wisata.

Materi Ajar Bahan Pembelajaran :

  1. Hakekat pembangunan pariwisata berkelanjutan
  2. Urgensi daya dukung kawasan wisata
  3. Studi Kasus : Daya dukung destinasi Indonesia
  4. Teknik daya dukung kawasan wisata
  5. Prektek daya dukung destinasi di daya tarik wisata
Metode Pelatihan Komposisi :

50 % Teori diskusi di kelas dan 50%  Kunjungan Lapangan

Tweet

TEMA PELATIHAN 3: PERENCANAAN DESTINASI PARIWISATA

Pelatihan Monday, 18 May 2020

Tweet
Tema Pelatihan 3 PERENCANAAN DESTINASI PARIWISATA 
Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat telah banyak mempengaruhi dunia bisnis dan kehidupan sosial masyarakat, termasuk industri pariwisata. Revolusi 4.0 menurut respon pengelola pariwisata. Perubahan tersebut terlihat dari cara mereka mencari informasi, merencanakan dan mengimplementasikan perjalanannya, beraktivitas di destinasi dll. Perubahan perilaku tersebut dipercaya karena diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi yang kini kian pesat. Selain itu fenomena dari peralihan era tersebut, membuat pengunjung semakin tergantung dan memiliki kecendurungan yang menginginkan kemudahan serta cara-cara yang cepat. Oleh karena itu, industri pariwisata seudah mulai menunjukkan ketergantungannya terhadap teknologi informasi dan komunikasi dalam menciptakan dan menyampaikan value kepada pengunjungnya agar lebih berdaya saing.
Sasaran yang diharapkan Peserta :

  1. Mengetahui hakekat smart destination
  2. Memahami strategi pengelolaan wisata perspektif smart
  3. Menerapkan strategi smart destination yang berkelanjutan
Materi Ajar Bahan Pembelajaran :

a.       Pengantar : Mengenal smart destination

b.       Teknik implementasi smart destination

c.       Pendekatan smart destination dalam industri pariwisata

d.       Studi kasus : Destinasi Smart Destination

Metode Pelatihan Komposisi :

50 % Teori diskusi di kelas dan 50%  Kunjungan Lapangan

Tweet

TEMA PELATIHAN 10: PEMASARAN DIGITAL DESTINASI WISATA

Pelatihan Monday, 18 May 2020

Tweet
Tema Pelatihan 10 PEMASARAN DIGITAL DESTINASI WISATA
Latar Belakang Tren wisata di dunia mulai berubah. Destinasi pariwisata serta teknologi mempengaruhi cara masyarakat mengakses wisata serta rekreasi. Tidak hanya itu saja perkembangan teknologi khususnya informasi dan komunikasi secara tidak langsung juga mempengaruhi selera dan cara bisnis pariwisata berkembang. Pola pengelolaan informasi pariwisata berbasis platform online membuat bisnis wisata sekarang ini jauh berubah. Bagaimana “kita” menyesuaikan diri dalam kompetisi bisnis pariwisata, sementara gemburan teknologi media baru semakin massif.
Sasaran yang diharapkan Peserta :

1.       Memaksimalkan promosi pariwisata melalui pemanfaatan teknologi

2.       Membuat konten serta mengelola media sosial maupun website pariwisata

3.       Mengimplementasikan konsep promosi POS (Paid Media, Owned Media, maupun Sosial Media) dalam memasarkan potensi destinasi.

Materi Ajar Bahan Pembelajaran :

a.       Pariwisata di era digital

b.       Teknik promosi destinasi melalui IT

c.       Dasar-dasar pembuatan konten promosi melalui standar 3A

d.       Strategi penguatan content media promosi berbasis IT

Metode Pelatihan Komposisi :

50 % Teori diskusi di kelas dan 50%  Kunjungan Lapangan

Tweet

TEMA PELATIHAN 6: PELATIHAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI DESTINASI PARIWISATA

Pelatihan Monday, 18 May 2020

Tweet
Tema Pelatihan 6 PELATIHAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI DESTINASI PARIWISATA
Latar Belakang Kekayaan alam Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara maupun manca negara. Sebagai salah satu negara yang terletak di lempengan Indo-Australia dan Eurasia, Indonesia rawan terhadap berbagai jenis bencana alam seperti gunung Meletus dan gempa bumi yang seringkali diikuti oleh tsunami di wilayah-wilayah yang menjadi destinasi wisata. Bagi daya tarik wisata, pengelola diharapkan mempunyai sumber daya yang tanggap terhadap bencana sehingga mampu meminimalisasi korban. Untuk itu bekal mendasar sangat penting diberikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memberikan tindakan yang efektif ketika terjadi bencana ataupun keadaan/kondisi darurat di daya tarik wisata.
Sasaran yang diharapkan Peserta :

  1. Memiliki bekal mendasar kebijakan manajemen penanggulangan bencana
  2. Memiliki wawasan perihal ragam dan jenis potensi bencana di kawasan pariwisata.
  3. Memiliki kemampuan dalam manajemen tanggap bencana untuk area wisata
  4. Mengelola emosi dalam keadaan bencana atau kondisi darurat
Materi Ajar Bahan Pembelajaran :

a.       Pengantar : Tanggap bencana di kawasan pariwisata

b.       Pengenalan jenis bencana di kondisi darurat

c.       Prosedur tanggap bencana dan kondisi darurat

d.       Pertolongan pertama pada kecelakaan

e.       Mengelola emosi dalam keadaan bencana atau kondisi darurat

Metode Pelatihan Komposisi :

50 % Teori diskusi di kelas dan 50%  Kunjungan Lapangan

Tweet

TEMA PELATIHAN 4: PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERKELANJUTAN

Pelatihan Monday, 18 May 2020

Tweet
Tema Pelatihan 4 PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERKELANJUTAN
Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang mempunyai garis pantai terpanjang kedua di dunia dan dilimpahi kekayaan kepulauan dan bahari yang sangat kaya. Laut Indonesia menyediakan keragaman hayati dan keindahan yang mampu menarik kunjungan wisata. Sektor pariwisata bahari yang memiliki prospek untuk mendatangkan devisa bila mampu dikelola dengan maksimal. Sepatutnya, paradigma pengelolaan kekayaan bahari kita sudah tidak lagi mengambil dari alam namun justru diarahkan kepada tindakan pelestarian/konservasi. Bukan itu saja, upaya pengembangan patut dilengkapi dengan kemampuan pengurangan resiko bencana (PRB), khususnya bagi pengelola dan masyarakat di sekitar kawasan kepulauan. Untuk itulah, diperlukan strategi cerdas dalam upaya pengembangan bahari di nusantara ini agar lebih bernilai ekonomis dan konservatif.
Sasaran yang diharapkan Peserta :

  1. Bersinergi dengan bersama pemerintah guna mengelola potensi wisata bahari melalui metode pelestarian, konservasi dan pengembangan berbagai daya tarik lainnya.
  2. Menerapkan teknik pemberdayaan bagi masyarakat kepulaun dalam rangka pengembangan wisata bahari.
  3. Memahami dan menerapkan standar pengurangan resiko bencana di kawasan wisata bahari
  4. Menerapkan strategi pemasaran berbasis IT dalam mendukung wisata bahari secara berkelanjutan.
Materi Ajar Bahan Pembelajaran :

  1. Pengenalan seputar pariwisata bahari
  2. Produk dan market pariwisata bahari
  3. Pengarusutamaan PRB dalam pengembangan pariwisata bahari
  4. Pemanfaatan IT dalam pemasaran pariwisata bahari
  5. Pengembangan partisipasi masyarakat pesisir dalam pariwisata bahari
Metode Pelatihan Komposisi :

50 % Teori diskusi di kelas dan 50%  Kunjungan Lapangan

Tweet

TEMA PELATIHAN 2: PENGELOLAAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT

Pelatihan Monday, 18 May 2020

Tweet
Tema Pelatihan 2 PENGELOLAAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT
Latar Belakang Tujuan pembangunan kepariwisataan salah satunya untuk kesejahteraan masyarakat. Peran serta masyarakat menjadi bagian vital yang tidak dapat dilepaskan untuk mendorong akselerasi pembangunan sektor ini. Eforia membangun daya tarik yang berlokasi di wilayah perdesaan menjadi tren yang jamak saat ini dipilih sebagai peluang meningkatkan ekonomi masyarakat. Di pihak lain, dana desa dipandang mampu menjadi peluang guna menfasilitasi program pembangunan wisata di desa. Cerita sukses, telah dihasilkan dari pola pengelolaan wisata berbasis masyarakat yang memanfaatkan dana desa. Program ini dirancang untuk memberikan pondasi secara komprehensif bagi perencana, dan pengelola wisata perdesaan agar lebih paham serta mampu merancang pembangunan wisatanya secara lebih berkelanjutan.
Sasaran yang diharapkan Peserta :

Memiliki pemahaman secara komprehensif atas konsepsi wisata desa/ desa wisata

Memiliki pemahaman terkait model pengembangan dalam membangun wisata di desa

Memiliki pemahaman dalam upaya penguatan kelembagaan dan SDM di desa wisata

Memiliki pemahaman atas pemanfaatan dana desa bagi pembangunan desa wisata

Materi Ajar Bahan Pembelajaran :

  1. Pemahaman atas Pariwisata Perdesaan dan atau Desa Wisata
  2. Pendekatan dan Pengembangan dalam Wisata Berbasis Komunitas (CBT)
  3. Teknik Perencanaan ala PRA untuk Desa Wisata
  4. Penguatan Manajemen / Kelembagaan & SDM di Desa Wisata
  5. Pemanfaatan  Dana Desa untuk Membangun Pariwisata Desa
Metode Pelatihan Komposisi :

50 % Teori diskusi di kelas dan 50%  Kunjungan Lapangan

Tweet

TEMA PELATIHAN 1: PELATIHAN TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA INDUK  PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH DAN RAPERDA RIPPAR PROV/KAB/KOTA

Pelatihan Monday, 18 May 2020

Tweet
Tema Pelatihan 1 TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH
Latar Belakang Regulasi kepariwisataan, tertuang dalam UU No 10/2009 memberikan ketegasan bahwa Provinsi dan Kabupaten / Kota wajib menerbitkan dokumen Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan. RIPPARDA, atau sekarang istilah menjadi RIPPARProv-Kab/Kota merupakan dokumen strategis yang diharapakan mampu secara komprehensif mengupas kondisi eksisting serta perencanaan terkait dengan empat komponen pembangunan pariwisata, yaitu aspek destinasi, kelembagaan, industri dan pemasaran. Atas dasar inlah, pentingnya pembekalan bagi pejabat di Bappeda/Dinas Pariwisata untuk secara komprehensif memahami dokumen RIPPARDA (RIPPARKAB/KOTA) berikut dengan Draft Ranperdanya.
Sasaran yang diharapkan Peserta :

Memiliki pemahaman atas urgensi penyusunan Ripparda

Memiliki pengetahuan terkait pendekatan dalam menyusun Ripparda

Memiliki pemahaman secara komprehensif tahapan penyusunan Ripparda & Naskah Akademik serta Draft Raperda tentang Ripparda

Materi Ajar Bahan Pembelajaran :

  1. Muatan materi tentang Ripparda
  2. Pendekatan Penyusunan Ripparda
  3. Pentahapan Penyusunan Ripparda
  4. Proses Penyusunan Naskah Akademik & Draft Raperda
Metode Pelatihan Komposisi :

50 % Teori diskusi di kelas dan 50%  Kunjungan Lapangan

Tweet

TEMA PELATIHAN 11: PEMASARAN DESTINASI WISATA

Pelatihan Monday, 18 May 2020

Tweet
Tema Pelatihan 11 PEMASARAN DESTINASI WISATA

 

Latar Belakang Proses berwisata dapatlah dipandang sebagai proses transaksional, antara produsen dan konsumen. Wisatawan selaku konsumen perlu mendapatkan informasi yang pasti atas produk yang ditawarkan, atau daya tarik yang hendak dinikmati. Lebih khusus lagi, pemasaran dibidang pariwisata berbeda dengan cara memasarakan produk lainnya, sehingga diperlukan kecermatan dan cara cerdas untuk mampu mengenalkan produk yang disediakan agar dapat diterima pasar. Strategi jitu dalam melakukan pemasaran destinasi menjadi jaminan bagi keberlanjutan destinasi itu sendiri.
Sasaran yang diharapkan Peserta :

Memiliki pengetahuan mendasar atas pemasaran destinasi.

Memiliki kemampuan dalam merencanakan pemasaran wisata.

Memiliki pemahaman terhadap segmentasi pasar wisata.

Memiliki ketrampilan dalam pemanfaatan IT untuk pemasaran destinasi.

 

Materi Ajar Bahan Pembelajaran :

  1. Kebijakan Pemasaran Pariwisata
  2. Perencanaan Pemasaran Destinasi Wisata
  3. Strategi Bauran Pemasaran
  4. Penelitian Pasar & Segmentasi Pasar
  5. Pemanfaatan IT bagi Promosi Destinasi
  6. Studi Kasus : Pemasaran Destinasi
Metode Pelatihan Komposisi :

50 % Teori diskusi di kelas dan 50%  Kunjungan Lapangan

Tweet

TEMA PELATIHAN 6 : TEKNIK PERANCANGAN PRODUK DAN PASAR WISATA MINAT KHUSUS

Pelatihan Monday, 18 May 2020

Tweet
Tema Pelatihan 6 TEKNIK PERANCANGAN PRODUK DAN PASAR WISATA MINAT KHUSUS
Latar Belakang Perkembangan sektor kepariwisataan, salah satunya ditandai dengan adanya pergeseran minat berwisata. Motivasi wisatawan tidak dapat diabaikan. Khususnya bagi pengelola/pengambil kebijakan agar mampu membaca selera pasar. Pergeseran minat wisatawan inilah yang menjadi point utama, khususnya dalam pengembangan wisata minat khusus. Wisata minat khusus, memberikan penekanan pada aspek motif/keinginan wisatawan, yang secara khusus ingin mendapatkan pengalaman dikala mereka berwisata. Pemahaman mendasar atas bagaimana mengembangkan aktivitas wisata minat khusus menjadi penting, agar destinasi lebih mampu menahan lama tinggal wisatawan.
Sasaran yang diharapkan Peserta :

Mampu memiliki pemahaman mendasar atas wisata minat khusus.

Mampu menjalakan strategi perencanaan produk wisata minat khusus.

Mampu melakukan perencanaan pemasaran wisata minat khusus.

Materi Ajar Bahan Pembelajaran :

  1. Pemahaman mendasar Pariwisata Minat Khusus / Special Interest Tourism (SIT).
  2. Faktor pendorong lahirnya Wisata Minat Khusus
  3. Perencanaan Produk Wisata Minat Khusus
  4. Strategi Meraih Wisatawan Minat Khusus
  5. Studi Kasus : Wisata Minat Khusus
  6. Peranserta Masyarakat Lokal dalam Wisata Minat Khusus
Metode Pelatihan Komposisi :

50 % Teori diskusi di kelas   dan 50%  Kunjungan Lapangan

Tweet

RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN (RPKP) KABUPATEN WAKATOBI, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2018Studi/Penelitian Tuesday, 12 May 2020

Tweet

Ketua Tim :   Prof. Dr.-Phil. Janianton Damanik, M.Si.  

Koordinator Studio :   Wijaya, S. Hut., M.Sc.

Pemerintah melalui Nawacita ke-3 mendorong pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa-desa dalam kerangka NKRI. Amanat UU No.6/2014 tentang Desa menyebutkan bahwa pembangunan kawasan perdesaan sebagai salah satu pendekatan dalam menyelesaikan permasalahan desa. Langkah awal dalam pembangunan kawasan perdesaan adalah menyusun RPKP dengan lokus KPPN Pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi. read more

Tweet
1234…9

Recent Posts

  • Call For Paper Jurnal Nasional Pariwisata
  • Visi & Misi
  • Policy Brief Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Blora
  • Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata
  • Pelatihan Teknik Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah

PusparUGM Tweet

Tweets by puspar_ugm

Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Pariwisata
Universitas Gadjah Mada

Kompleks Bulaksumur D-8, Yogyakarta,
55281 Indonesia

Email: ps.pariwisata@ugm.ac.id
Telp/Fax : (+62) 274 564-138

WhatsApp : +62 87829709745

© Puspar, Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju