Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat dalam upaya mendorong kemajuan sektor pariwisata. Kabupaten Sumbawa Barat memiliki beragam potensi pariwisata, mulai dari keindahan alam yang memukau hingga kekayaan budaya. Deretan pantai di wilayah ini menjadi daya tarik utama, menawarkan panorama yang menawan dan ombak yang menantang, menjadikannya destinasi favorit bagi peselancar dari dalam maupun luar negeri. Namun demikian, besarnya potensi kepariwisataan di Kabupaten Sumbawa Barat masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Sebagai langkah awal dalam mewujudkan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan terarah, diperlukan sebuah kajian komprehensif melalui penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (Ripparkab) Sumbawa Barat. Dokumen ini akan menjadi panduan strategis dalam mengelola potensi wisata, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata.
Slider
Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM bekerja sama dengan Badan Perencanaan, Penelitian Pengembangan (Baplitbang) Kabupaten Berau menyampaikan paparan awal Kajian Strategi Pemasaran Pariwisata Kabupaten Berau. Penyampaian paparan ini sebagai bagian dari kegiatan kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dengan Pemkab Berau.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2025 bertempat di Ruang Rapat Bapelitbang, bertujuan untuk menggali informasi, masukan, serta mengumpulkan data dari para pihak guna memperkuat fondasi dalam perumusan strategi pemasaran pariwisata yang tepat sasaran dan implementatif. Diskusi dipimpin oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Baplitbang berlangsung secara interaktif dengan dihadiri oleh para pemangku di Kabupaten Berau, seperti: Baplitbang, Dinas Budpar, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, Bagian Perekonomian Setda, Pengelola Bandar Udara Kalimarau, ASITA Berau, dan Asosiasi Pemancingan Kabupaten Berau.
Penyajian paparan pada FGD Pendahuluan dalam rangka penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (Ripparkab) Nganjuk Tahun 2026–2045 berlangsung di Kantor Dinasporabudpar Kabupaten Nganjuk sebagai bagian dari tindaklanjut kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dengan Pemkab Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.
Acara dibuka oleh Kepala Dinasporabudpar, Dra. Sri Handariningsih, M.M. dan dihadiri pimpinan OPD seperti Bappeda, Dinas PUPR, DPMPTSP, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Perum Perhutani KPH Nganjuk, para Camat, Kepala Desa, Pengurus Pokdarwis, Pengelola Hotel, Manajemen Jolotundo Glamping & Edupark, dan tim Puspar UGM dipimpin langsung oleh Kepala Puspar, Dr. Mohamad Yusuf, M.A.
Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi pariwisata yang sangat beragam, mulai dari keindahan alam yang memukau, kekayaan budaya yang lestari, hingga kearifan lokal yang menjadi identitas dan daya tarik tersendiri. Berbagai potensi ini memberikan peluang besar bagi pengembangan sektor pariwisata sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. Namun demikian, pengembangan pariwisata di Kulon Progo masih menghadapi sejumlah tantangan. Untuk menjawab tantangan tersebut, penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) menjadi langkah strategis dalam merumuskan arah kebijakan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat serta adaptif terhadap dinamika kebijakan nasional dan kondisi aktual di tingkat daerah.
Jurnal Nasional Pariwisata (JNP) merupakan jurnal ilmiah di bidang kepariwisataan yang diterbitkan oleh Pusat Studi Pariwisata, Universitas Gadjah Mada. Jurnal ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan, kajian serta pemikiran kritis tentang kepariwisataan. Penyebarluasan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan dalam praktik secara nyata oleh stakeholder terkait dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan untuk tujuan pengembangan kepariwisataan.
Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada atau dikenal dengan PUSPAR UGM pada awalnya bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata Universitas Gadjah Mada. Didirikan pada tanggal 23 Juli 1994, merupakan salah satu bagian dari Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada yang memiliki kompetensi penelitian di bidang pariwisata. Puspar UGM didirikan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor: UGM/92/4576/UM/01/37. Puspar UGM juga mengembangkan metodologi penelitian yang dapat menghadirkan konsep baru maupun landasan kebijakan dalam pembangunan kepariwisataan baik di tingkat daerah, nasional, dan internasional.
Pusat Studi Pariwisata UGM bekerja sama dengan US Embassy dan The Asia Foundation dalam program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Regional Workshop: Sustainable and Inclusive Cultural Tourism yang dilaksanakan di Yogyakarta, Indonesia. Workshop ini bertujuan untuk mendorong para pemimpin muda untuk berdiskusi mengenai isu-isu pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif serta menciptakan ruang bagi generasi muda untuk memperkuat jaringan dan komunitas mereka di seluruh Asia Tenggara.
Semiloka bertema Surat Cinta dari Bulaksumur: Membangun Masa Depan Pariwisata Indonesia yang Tangguh, Berdaulat, dan Bertanggung jawab menandai Peringatan Dies Natalis Pusat Studi Pariwisata UGM ke-30. Semiloka digelar sebagai wujud perjalanan 30 tahun Puspar UGM berdiri dan kedepannya untuk terus menelurkan gagasan sebagai bentuk kontribusinya bagi perkembangan kepariwisataan Indonesia agar semakin lebih baik.

Pengakuan masyarakat global terhadap pembangunan kepariwisataan di Indonesia memperlihatkan perkembangan yang baik, dengan dicapainya peringkat 22 dunia berdasarkan Travel Tourism Development Index yang sebelumnya bertengger pada peringkat 32. Apabila merujuk pada peringkat di atas, secara kuantitatif pembangunan pariwisata Indonesia lebih baik dari Belgia, Selandia Baru, dan Turki. Prestasi ini tentu saja tidak terlepas dari intervensi berbagai kebijakan negara yang pro pada pembangunan industri pariwisata. Salah satunya, terlihat dari peran aktif Indonesia pada kancah global Konferensi Tingkat Tinggi Archipelago and Island States Forum KTT AIS Forum 2023. Melalui forum ini, Indonesia mengajak negara-negara pulau dan kepulauan guna mewujudkan pariwisata berkelanjutan melalui penerapan langkah penting antara lain: mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; penerapan blue economy, penanganan sampah, serta tata kelola maritim. Forum ini penting dalam kontribusi ekonomi yang signifikan.