Pemerintah Kota Palangka Raya terus berupaya meningkatkan daya saing daerahnya melalui pembangunan sektor kepariwisataan. Salah satunya melalui perencanaan Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) Bukit Batu di Kecamatan Bukit Batu dan KSP Sabangau di Kecamatan Sabangau. Keduanya dinilai memiliki peluang pengembangan berbasis potensi lokal yang dimiliki. Kawasan Sabangau dengan ikon Taman Nasional Sabangau, dan Kawasan Bukit Batu dengan ikon TWA Tangkiling. Kajian ini disusun dengan tujuan; (a) mengidentifikasi tingkat kesiapan komponen 6A di destinasi meliputi: atraksi, amenitas, aksesibilitas, ketersediaan paket wisata, aktivitas wisatawan, dan pelayanan, serta fasilitas umum yang terkait dengan aktivitas kepariwisataan pada wilayah kajian, (b) Menganalisis masalah dan rekomendasi pengembangan destinasi pariwisata Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) 2 dan Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) 4, dan (c) merumuskan indikasi program Pengembangan rencana detail pembangunan Kawasan Pariwisata Kota Palangka Raya di Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) 2 dan Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) 4 di tahun 2023-2027.
Tren wisata di dunia mulai berubah. Destinasi pariwisata serta teknologi mempengaruhi cara masyarakat mengakses wisata serta rekreasi. Tidak hanya itu saja perkembangan teknologi khususnya informasi dan komunikasi secara tidak langsung juga mempengaruhi selera dan cara bisnis pariwisata berkembang.
Puspar UGM menyelenggarakan pelatihan pemasaran digital destinasi pariwisata bekerja sama dengan Universitas Merdeka Malang. Kegiatan ini dilaksanakan pada 28-29 Oktober 2022 secara tatap muka dengan metode penyampaian materi, diskusi interaktif dan studi lapangan. Kegiatan dibuka secara resmi oleh kepala Puspar UGM, Dr. Mohamad Yusuf, MA. Narasumber pelatihan ini menghadirkan para praktisi pemasaran digital, peneliti dan akademisi yang terkait dengan pemasaran digital pariwisata. Pengajar pada pelatihan ini yaitu Prof. Ir. Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU, Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc., Dr.rer.nat. Wiwit Suryanto, S.Si., M.Si, dan Ferry Teguh S, S.T. Peserta pelatihan adalah dosen dari Universitas Merdeka Malang.
Puspar UGM menyelenggarakan seminar Urgensi Penyempurnaan Undang-Undang Kepariwisataan dengan menghadirkan tiga pembicara dengan dipandu moderator Dr. Destha T. Raharjana, S.Sos., M.Si. Adapun ketiga pembicara tersebut adalah Dr. Sabartua Tampubolon, S.H., M.H., Direktur Regulasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Deputi Bidang Kebijakan Strategis yang mengupas persoalan “Evaluasi Pelaksanaan UU Kepariwisataan”, Dian Agung Wicaksono, S.H., LL.M., Tenaga Ahli Hukum Pusat Studi Pariwisata UGM yang mengupas topik “Usulan Penyempurnaan UU Kepariwisataan”dan Dr. Inosentius Samsul,S.H.,M.Hum, Kepala Badan Keahlian DPR RI yang menyampaikan permasalah terkait ”Perkembangan Penyusunan Naskah Akademik dan RUU Kepariwisataan”. (26/7)
Salah satu kawasan prioritas pengembangan pariwisata di Kabupaten Kediri adalah KSPK Sri Aji Joyoboyo dan sekitarnya. Daya tarik utama di kawasan ini adalah Petilasan Sri Aji Joyoboyo. Kawasan ini dipercayai sebagai tempat moksa Prabu Sri Aji Joyoboyo yang terkenal sebagai Raja Kediri abad XII dan juga dikenal dengan ramalan Jongko Joyoboyo-nya. Maksud dari kegiatan Review Masterplan Kawasan Cagar Budaya Sri Aji Joyoboyo adalah melakukan review terhadap pelaksanaan dokumen Masterplan Kawasan Wisata Sri Aji Joyoboyo yang disusun pada tahun 2014 dengan kesesuaian dengan kondisi saat ini dan perencanaan untuk masa datang. Kegiatan ini dilakukan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Kediri dan Pusat Studi Pariwisata UGM.
Puspar UGM bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blora terkait penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB) Blora, Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Dinporabudpar, Drs. Kunto Aji, saat membuka acara mengapreasiasi FGD ini untuk pengembangan sektor kepariwisataan di wilayah Blora. Ia menjelaskan Kabupaten Blora memiliki beragam potensi kepariwisataan dan jika digarap dengan serius akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
“Sektor pariwisata tidak ada matinya, meski begitu diperlukan kreatifitas, inovatif dan kolaboratif agar menghasilkan produk yang bisa dijual kepada wisatawan,” ujarnya.
Puspar UGM menyelenggarakan seminar Seminar Membicarakan (Lagi) Borobudur : Antara Konservasi dan Pariwisata dengan menghadirkan tiga orang pembicara yakni Tenaga Ahli Puspar UGM, Prof. Yoyok Wahyu Subroto, Kepala Balai Konservasi Borobudur, Wiwit Kasiyati S.S., M.A., Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko, Edy Setijono dan Pakar Geofisika FMIPA UGM, Dr. Wiwit Suryanto.
Bangunan Candi Borobudur setiap tahun mengalami peningkatan tingkat kerusakan karena harus menahan beban jumlah pengunjung yang menaiki bangunan candi hingga kerusakan akibat faktor alam. Oleh karena itu, jumlah pengunjung yang naik ke candi Borobudur sebaiknya dibatasi untuk melestarikan dan mengkonservasi candi dari risiko kerusakan. Hal itu mengemuka dalam Seminar Series Kepariwisataan yang bertajuk Membicarakan (lagi) Borobudur antara Konservasi dan Pariwisata, Jumat (10/6).
Puspar UGM menyelenggarakan International conference pada 30-31 Mei 2022 secara online. Steering committee untuk kegiatan ini adalah Prof. Dr. -Phil. Janianton Damanik, M.Si (Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada), Dr. rer.pol. Dyah Widyastuti, S.T., M.C.P (The Graduate School of Universitas Gadjah Mada), Dr. Nuryuda Irdana, S.P.M.M. (Vocational College, Universitas Gadjah Mada) dan Dr. Wiwik Sushartami, M.A (Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada).
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya mengandeng Pusat Studi Pariwisata UGM menyiapkan dokumen teknis Ripparkab dan draft qanun jangka waktu 2022-2025 dalam upaya menata sektor kepariwisataan.
“Pihak pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata selalu bertanya perihal dokumen ini terlebih bila ada dari daerah yang mengharapkan fasilitasi dalam upaya pembangunan pariwisata,” ungkap Sigit Winarno selaku Ketua Komisi D DPRK Nagan Raya, saat memberi tanggapan terkait akhir Penyusunan Ripparkab dan Rancangan Qanun Ripparkab Kabupaten Nagan Raya dalam sebuah seminar yang berlangsung di Aula Bappeda Kabupaten Nagan Raya, Selasa (30/11).
Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM bekerjasama dengan Universitas Airlangga dan Politeknik Pariwisata Lombok dalam rangka pelatihan teknik penyusunan rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Oktober 2021, bertempat di Yogyakarta.
Narasumber dalam kegiatan hari pertama adalah Prof.Dr-Phil.Janianton Damanik, M.Si, Dr. Hendrie Adji Kusworo, Dr. M. Yusuf, MA, Sotya Sasongko, S.Sos, M.Si, dan Esti Cemporaningsih, S.T, M.Si. Selanjutnya, kegiatan hari kedua studi lapangan bertempat di Desa Wisata Candirejo, peserta pelatihan diajak untuk jelajah kawasan Desa Wisata Candirejo dan diskusi dengan narasumber Pusat Studi Pariwisata UGM Dr. Destha Titi Raharjana dan Tatak Sariawan selaku pengelola Desa Wisata Candirejo.
Pembangunan kepariwisataan merupakan bagian dari pembangunan nasional mempunyai tujuan antara lain memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja. Pariwisata merupakan industri yang mampu memacu pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan menggerakkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu pariwisata sebagai suatu sektor yang kompleks, mampu menghidupkan sektor-sektor lain, seperti industri kerajinan, kuliner, penginapan, dan transportasi. Disebutkan bahwa pariwisata sebagai industri jasa cukup berperan penting dalam menetapkan kebijaksanaan mengenai kesempatan kerja, dengan alasan semakin mendesaknya tuntutan akan kesempatan kerja yang tetap sehubungan dengan selalu meningkatnya kegiatan wisata pada masa yang akan datang.