Peneliti Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM, Dr. Destha Titi Raharjana, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa para wisatawan yang datang ke DIY harus disambut maksimal oleh para pelaku industri wisata secara keseluruhan. Ia berpandangan, pada momen libur lebaran nanti akan cukup merata kategori wisata yang akan dikunjungi. Sebab, DIY sendiri memiliki daya tarik dan pilihan wisata yang beragam. Prediksi top 4 destinasi wisata yang menjadi sasaran wisatawan di Yogyakarta adalah Malioboro, Titik Nol Jogja, Keraton dan Tamansari. Kuliner jelas menjadi pilihan wisata yang akan masif dikunjungi. Beragam pilihan kuliner yang memanjakan lidah dengan berbagai skala harga menarik pengunjung untuk mencicipinya. Sementara itu, beberapa pilihan wisata kategori budaya meliputi kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta, museum atau tempat-tempat heritage, hingga kawasan desa wisata yang punya potensi dan keunikan masing-masing.
Deskripsi
Pariwisata memiliki peran penting dalam menciptakan peluang usaha, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan penerimaan devisa negara, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terbentuknya interaksi antar budaya, dan misi pelestarian lingkungan. Diperlukan SDM pariwisata yang mumpuni supaya dapat menjalankan peran pariwisata tersebut. Pelatihan ini dirancang agar peserta memahami kebijakan pembangunan kepariwisataan, identifikasi potensi pariwisata (atraksi, amenitas, aksesibilitas, pemasaran, kelembagaan, dan industri pariwisata). Pelatihan ini dapat diikuti oleh SDM pemerintah, pelaku pariwisata, konsultan pariwisata, dosen, dan mahasiswa S1 S2 S3. Yuk, daftar sekarang dan tingkatkan kapasitas di bidang pariwisata. Puspar UGM memiliki tenaga ahli pariwisata yang handal, siap membantu meningkatkan kompetensi anda.
Deskripsi
Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati dan budaya yang prospek dikembangkan sebagai daya tarik ekowisata. Ekowisata sangat penting karena dapat membantu menjaga lingkungan, melestarikan budaya, dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Pelatihan ini dirancang agar peserta memiliki pemahaman mendasar atas kepariwisataan dan isu-isu strategis pengembangan ekowisata, regulasi pengembangan ekowisata, kerangka dasar perencanaan ekowisata, identifikasi daya tarik berbasis ekowisata, strategi pengembangan kawasan ekowisata, dan rencana program pengembangan ekowisata. Pelatihan ini dapat diikuti oleh SDM pemerintah, pelaku pariwisata, konsultan pariwisata, dosen, dan mahasiswa S1 S2 S3.
Deskripsi
Pelatihan ini mengacu pada Permenpar No. 10/2016 tentang Pedoman Penyusunan Ripparprov/kab/kota yang berisi tinjauan kebijakan, perencanaan kepariwisataan (nasional, provinsi, dan kab/kota), profil kepariwisataan (destinasi), industri pariwisata, pemasaran pariwisata, kelembagaan pariwisata, prinsip-konsep-visi-misi, kebijakan dan strategi, perwilayahan pariwisata (DPK, KPPK, KSPK), indikasi program, dan mekanisme pengendalian pembangunan kepariwisataan. Pelatihan ini dapat diikuti oleh SDM pemerintah, pelaku pariwisata, konsultan pariwisata, dosen, dan mahasiswa S1 S2 S3.
Deskripsi
Pelatihan dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat masterplan daya tarik wisata (DTW) yang berkualitas. Peserta akan mendapatkan materi terkait penyusunan profil, analisis, dan prospek pengembangan DTW; perencanaan tapak; perencanaan infrastruktur berkelanjutan; dan best practice. Pelatihan ini dapat diikuti oleh SDM pemerintah, pelaku pariwisata, konsultan pariwisata, dosen, dan mahasiswa S1 S2 S3.
Skema Pelatihan
1 hari materi di kelas dan 1 hari studi lapangan
Deskripsi
Keberhasilan pengembangan pariwisata dapat diupayakan melalui perencanaan dan pengelolaan yang baik, sumber daya manusia yang mumpuni, dan kerja sama yang padu antar berbagai pemangku kepentingan. Pelatihan ini dirancang agar peserta dapat memahami penataan kawasan wisata alam, budaya, dan buatan, memahami kelembagaan pengelola destinasi pariwisata, serta memahami pola perjalanan dan manajemen pengunjung destinasi pariwisata. Semua stakeholder melangkah bersama dan bersinergi untuk mencapai dan mewujudkan tujuan pembangunan yang disepakati. Pelatihan ini dapat diikuti oleh SDM pemerintah, pelaku pariwisata, konsultan pariwisata, dosen, dan mahasiswa S1 S2 S3.
Deskripsi
Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Desa wisata memiliki kriteria produk atau daya tarik wisata yang unik dan khas, memiliki SDM yang mendukung pengelolaan desa wisata, memiliki fasilitas dan sarana prasarana untuk kegiatan, memiliki homestay, paket atraksi, dan didukung peran serta masyarakat. Pelatihan ini secara komprehensif memberikan pemahaman konsep desa wisata, model pengembangan desa wisata, penguatan kelembagaan, pemanfaatan dana desa bagi pembangunan desa wisata, dan sumber-sumber lain yang sah, misal CSR. Pelatihan ini dapat diikuti oleh SDM pemerintah, pengelola desa wisata, Kelompok Sadar Wisata, Badan Usaha Milik Desa, pelaku pariwisata, konsultan pariwisata, dosen, dan mahasiswa S1 S2 S3.
Deskripsi
Daya dukung kawasan wisata adalah jumlah pengunjung maksimal yang dapat ditampung oleh suatu tempat wisata tanpa merusak lingkungan atau menurunkan kualitas kepuasan wisatawan. Pelatihan ini dirancang agar peserta memahami daya dukung lingkungan di daya tarik wisata meliputi: identifikasi potensi pariwisata, dampak yang disebabkan oleh aktivitas pariwisata terhadap lingkungan, melakukan penghitungan daya dukung, analisis daya dukung, dan memberikan rekomendasi daya dukung. Pelatihan ini dapat diikuti oleh SDM pemerintah, pelaku pariwisata, konsultan pariwisata, dosen, dan mahasiswa S1 S2 S3.
Deskripsi
Pengambilan kebijakan kepariwisataan perlu diperkuat dengan metodologi yang hendak diterapkan. Pengambilan data yang tepat sangat ditentukan dengan metode penelitian yang ditetapkan. Aspek penelitian memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas layanan dan produk pariwisata. Secara khusus, materi metodologi penelitian ini dapat dipergunakan untuk mencermati tren pariwisata, meningkatkan daya saing, memperkuat strategi promosi, dan mengoptimalkan sumber daya pariwisata. Pelatihan ini dapat diikuti oleh SDM pemerintah, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peneliti Bappedalitbangda, pelaku pariwisata, konsultan pariwisata, dosen, dan mahasiswa S1 S2 S3.
Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM menyelenggarakan Rapat Kerja 2025 pada selasa, 4 Februari 2025. Rapat ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si, Tenaga Ahli dan seluruh pegawai Puspar UGM. Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Puspar UGM Dr. M. Yusuf, M.A., sekaligus menyampaikan paparan capaian kinerja 2024 dan program kerja 2025.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan diskusi dan mendengarkan usulan dari para tenaga ahli untuk terobosan program kerja 2025.