• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Pariwisata
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PUSPAR
    •  Visi & Misi
    •  Struktur Organisasi
    • Tenaga Ahli
    •  Kegiatan
  • Kegiatan
    • Studi/Penelitian
    • Publikasi
    • PELATIHAN
    • Seminar
  • Perpustakaan
  • JURNAL NASIONAL PARIWISATA
  • Beranda
  • Kegiatan
  • Seminar
Arsip:

Seminar

Seminar Series Kepariwisataan

KegiatanSeminar Monday, 25 July 2022

Tweet

WEBINAR-PUSPAR UGM 2022

 URGENSI PENYEMPURNAAN UNDANG-UNDANG KEPARIWISATAAN

Dalam kurun waktu 13 tahun (2009-2022) pelaksanaan Undang-Undang Kepariwisataan (UU 10/2009), telah banyak terjadi perubahan internal dan ekosistem kepariwisataan. Sejumlah perubahan berlangsung tanpa diprediksi sebelumnya. Hal tersebut antara lain: terbitnya beberapa regulasi baru yang secara substansial berkaitan erat dengan pengaturan kepariwisataan, inkonsistensi implementasi UU Kepariwisataan, pergeseran demografis pasar yang ekstrem yang ditandai oleh bangkit dan dominasi Gen Y dan Z, meningkatnya kebutuhan wisata masyarakat, pemanfaat teknologi digital secara masif digital dalam mata rantai produk pariwisata, dan perubahan bentuk layanan dan fasilitas pariwisata akibat pasca pandemi Covid-19. Perubahan yang hampir radikal ini tentunya perlu direspons oleh suatu regulasi yang akomodatif. read more

Tweet

3rd International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022

KegiatanSeminar Wednesday, 29 December 2021

Tweet

This international conference aims to discuss and provide critical views based on empirical experience and the relevant concepts to the changing trends and future directions of tourism development after the Covid-19 pandemic. Some of the topics that can be raised as discussion material include (but are not limited to):

  • Adaptation strategies of tourism transportation modes to the CHSE standard
  • Adaptation strategies and models of the tourism accommodation industry to the CHSE standard
  • Creative Industry and tourism MSME business models in the post-pandemic period
  • Reactivation and revitalization of community-based tourism businesses
  • Optimizing the use of IT products in tourism business management
  • Innovation and implementation of carbon neutral and green zones in tourism destinations
  • Trends in travel financing planning changes
  • Issues of de-skilling, recharging, and up-skilling tourism HR
  • The future of tourism education institutions
  • Reconstruction of tourism institutions in the post-pandemic period
  • Relations between tourists and tourists in tourism destinations in the post-pandemic period
  • Changes in tourist market profiles and preferences and their implications for promotion and marketing strategies
  • Tourist perspectives on post-pandemic tourism and CHSE practices
  • Trends and prospects for healthy tourism and green tourism
  • read more

    Tweet

    SEMINAR SERIES PUSAT STUDI PARIWISATA UGM

    AgendaKegiatanSeminar Tuesday, 18 May 2021

    Tweet

    Virtual seminar series ini terdiri dari dua sesi, yaitu: sesi pertama yang mengangkat tema utama yaitu Revitalisasi manajemen dan navigasi para pemasar destinasi pada masa pandemi Covid-19, dan sesi kedua yang merupakan webinar ketiga dari serial seminar Tourism destinations after COVID-19? Tools, methods, strategies and instruments for building Yogyakarta back better.

    Waktu pelaksanaan pada 21 Mei 2021 pukul 13.00-18.00 WIB, di aplikasi Zoom

    Keynote speech : Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) read more

    Tweet

    Seminar Series Kepariwisataan

    KegiatanSeminar Tuesday, 30 March 2021

    Tweet

    Tourism destinations after COVID-19?

    Tools, methods, strategies and instruments for building Yogyakarta back better

    Pariwisata setelah COVID – 19 ?

    Sejak COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, banyak negara melakukan lock down untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Perjalanan hanya dimungkinkan untuk jarak pendek sedangkan perjalanan internasional tidak mungkin dilakukan. Orang-orang juga tidak diperkenankan berkumpul dalam jumlah besar. Hal ini membuat sektor pariwisata mengalami kemunduran dan menghadapi kondisi yang penuh ketidakpastian di masa depan.

    Melihat kondisi ini, CELTH, sebuah organisasi para pakar dalam leisure, tourism & hospitality menawarkan panduan untuk menyusun berbagai skenario untuk kebangkitan pariwisata. Panduan-panduan ini disampaikan dalam sebuah webinar yang dilakukan bersama dengan Pusat Studi Pariwisata UGM. Dalam kegiatan ini akan disampaikan panduan-panduan praktis dan contoh-contoh best practice di beberapa negara yang diharapkan dapat membantu para pemangku kepentingan di Yogyakarta untuk membangkitkan pariwisata pasca pandemi. read more

    Tweet

    PARIWISATA DAN KENORMALAN BARU dalam PERSPEKTIF ILMUWAN

    Seminar Thursday, 16 July 2020

    Tweet

    Seminar Series Kepariwisataan Online Pusat Studi Pariwisata UGM
    “PARIWISATA DAN KENORMALAN BARU dalam PERSPEKTIF ILMUWAN”

    23 Juli 2020, 09.00 – 12.00 WIB

    Kenormalan Baru (new normal) pasca pandemi Covid-19 membawa implikasi yang rumit dalam pariwisata Indonesia.
    Semua mata-rantai produk pariwisata, wisatawan, masyarakat, pemerintah, dan pelaku bisnis, harus beradaptasi dengan tuntutan Kenormalan Baru tersebut.

    Strategi dan aksi perlu ditemukan agar ia tidak dihadapi semata-mata sebagai hambatan tetapi sekaligus peluang untuk melanjutkan pembangunan pariwisata Indonesia. read more

    Tweet

    SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN SEPTEMBER 2019

    Seminar Monday, 30 September 2019

    Tweet

    TATA KELOLA KCB BOROBUDUR
    Antara Kepentingan Pelestarian dan Pariwisata

    Oleh: Marsis Sutopo

    Ketika Candi Borobudur dibangun pada sekitar abad VIII – IX Masehi, yang kemudian ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya pada sekitar awal abad XI Masehi, kemudian ditemukan kembali pada tahun 1814, dipugar pertama kali pada tahun 1907-1911, kemudian dipugar lagi secara besar-besaran pada tahun 1973-1983 sampai menjadi kondisinya sekarang ini. Peninggalan nenek moyang yang berupa Candi Borobudur ternyata setelah 1200 tahun kemudian mendatangkan banyak manfaat tapi juga masalah.
    Mendatangkan banyak manfaat karena menjadi destinasi wisata yang setiap tahun dapat mendatangkan jutaan wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara. Bahkan sekarang sudah ditetapkan menjadi salah satu dari sepuluh Bali Baru sesuai kebijakan pengembangan pariwisata nasional. Dalam pidato nota keuangan 2020 Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Candi Borobudur akan dijadikan sebagai destinasi wisata super prioritas bersama dengan Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika.
    Namun demikian, seiring dengan manfaat yang telah diberikan oleh Candi Borobudur kepada dunia pariwisata secara bersamaan juga membawa masalah dalam pelestariannya. Untuk menyeimbangkan antara kepentingan pelestarian dan pariwisata tentunya memerlukan Tata Kelola yang dapat mengakomodasi semua kepentingan secara seimbang. Tata Kelola yang bagaimana yang dapat mengakomodasi semua kepentingan agar Candi Borobudur tetap lestari dan memberikan manfaat sampai ke anak cucu? Itulah pertanyaan yang perlu kita diskusikan dan cari bentuknya. (MS) read more

    Tweet

    SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN JUNI 2019

    Seminar Friday, 14 June 2019

    Tweet

    MENATA ULANG TATA KELOLA DESTINASI PUSAKA BUDAYA DUNIA KAWASAN BOROBUDUR

    oleh : Amiluhur Soeroso (Pengajar di Pascasarjana MKP Fisipol UGM & STIPRAM)

    Borobudur Temple Compound, demikian UNESCO menahbiskan barang budaya Indonesia tersebut sebagai pusaka dunia hampir tiga dekade yang lalu. Arti dari compound sendiri mestinya tidak fokus pada Borobudur semata, tetapi merujuk juga pada dua candi lain yaitu Mendut dan Pawon, beserta kawasan di sekelilingnya. Bila pengertian tersebut dipertajam, pasti akan menyangkut kehidupan manusia dan makhluk hidup lain serta benda yang berada di kawasan tersebut. read more

    Tweet

    SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN MEI 2019

    Seminar Wednesday, 8 May 2019

    Tweet

    BEDAH BUKU KEBIJAKAN PARIWISATA:
    Sebuah Pengantar untuk Negara Berkembang

    oleh : Dr. Riant Nugroho  (Staf Ahli Kementerian Pariwisata)

    Waktu dan tempat :

    9 Mei 2019
    Jam 15.30 s/d 17.30 WIB

    R. Pertemuan

    Kantor Badan Otorita Pariwisata Borobudur
    Jl. Faridan M. Noto No.19, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kode POS 55224

    Registrasi : Isni (0274) 564-138

    Tweet

    SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN APRIL 2018

    Seminar Thursday, 26 April 2018

    Tweet

    PARIWISATA OLAHRAGA DI INDONESIA : STUDI KASUS TOUR DE SINGKARAK

    oleh :

    Dr. Retnaningtyas Susanti, S.Ant., M.Sc.  (Dosen Universitas Andalas, Padang)

    Indonesia sedang bersiap menghadapi pesta besar olahraga Asia, Asian Games, event yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang kepariwisataan di Jakarta, Palembang dan sekitarnya. Kajian mengenai sport event menunjukkan ada empat kegiatan utama, yaitu menyelenggarakan, melakukan, menonton, dan menjadi pelaku ekonomi. Ada penyelenggara (panitia), atlet, penonton, dan para pengusaha yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan event olahraga. Terlepas dari kegiatan tersebut, event olahraga dapat menjadi trigger dalam pengembangan infrastruktur kepariwisataan berupa jalan, moda transportasi, dan akomodasi. Hasil penelitian terhadap Tour de Singkarak di Sumatera Barat menunjukkan bahwa penyelenggaraan event olahraga ini memberikan hasil positif terhadap infrastruktur kepariwisataan disana. Event olahraga mempercepat proses pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur. Jadi, pada masa yang akan datang, pemanfaatan event olahraga dapat dipertimbangkan sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan kepariwisataan. read more

    Tweet

    SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN MARET 2018

    Seminar Friday, 2 March 2018

    Tweet

    DESA WISATA MAU DIBAWA KEMANA ?

    oleh :

    Prof. Dr. Heddy Shri-Ahimsa Putra (Tenaga Ahli Pusat Studi Pariwisata UGM)

    Desa Wisata telah menjadi salah satu tren pengembangan pariwisata di Indonesia. Tren ini merupakan respons terhadap motivasi baru dalam berwisata, terutama masyarakat barat. Saat ini wisata tidak lagi dilakukan dengan berombongan, cukup kelompok kecil atau individual. Mereka rata-rata berminat pada kehidupan sehari-hari, hal-hal yang unik dan bisa mendapatkan pengalaman baru yang berbeda. Kenyamanan akomodasi tidak lagi hal yang penting, asal bisa menginap di desa atau kampung. Desa Wisata ini mulai terlihat pada tahun 1980-an dan terus meningkat hingga kini. read more

    Tweet
    12

    Recent Posts

    • Call For Paper Jurnal Nasional Pariwisata
    • Visi & Misi
    • Policy Brief Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Blora
    • Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata
    • Pelatihan Teknik Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah

    PusparUGM Tweet

    Tweets by puspar_ugm

    Universitas Gadjah Mada

    Pusat Studi Pariwisata
    Universitas Gadjah Mada

    Kompleks Bulaksumur D-8, Yogyakarta,
    55281 Indonesia

    Email: ps.pariwisata@ugm.ac.id
    Telp/Fax : (+62) 274 564-138

    WhatsApp : +62 87829709745

    © Puspar, Universitas Gadjah Mada

    KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

    [EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju