Puspar UGM menyelenggarakan International conference pada 30-31 Mei 2022 secara online. Steering committee untuk kegiatan ini adalah Prof. Dr. -Phil. Janianton Damanik, M.Si (Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada), Dr. rer.pol. Dyah Widyastuti, S.T., M.C.P (The Graduate School of Universitas Gadjah Mada), Dr. Nuryuda Irdana, S.P.M.M. (Vocational College, Universitas Gadjah Mada) dan Dr. Wiwik Sushartami, M.A (Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada).
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya mengandeng Pusat Studi Pariwisata UGM menyiapkan dokumen teknis Ripparkab dan draft qanun jangka waktu 2022-2025 dalam upaya menata sektor kepariwisataan.
“Pihak pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata selalu bertanya perihal dokumen ini terlebih bila ada dari daerah yang mengharapkan fasilitasi dalam upaya pembangunan pariwisata,” ungkap Sigit Winarno selaku Ketua Komisi D DPRK Nagan Raya, saat memberi tanggapan terkait akhir Penyusunan Ripparkab dan Rancangan Qanun Ripparkab Kabupaten Nagan Raya dalam sebuah seminar yang berlangsung di Aula Bappeda Kabupaten Nagan Raya, Selasa (30/11).
Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM bekerjasama dengan Universitas Airlangga dan Politeknik Pariwisata Lombok dalam rangka pelatihan teknik penyusunan rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Oktober 2021, bertempat di Yogyakarta.
Narasumber dalam kegiatan hari pertama adalah Prof.Dr-Phil.Janianton Damanik, M.Si, Dr. Hendrie Adji Kusworo, Dr. M. Yusuf, MA, Sotya Sasongko, S.Sos, M.Si, dan Esti Cemporaningsih, S.T, M.Si. Selanjutnya, kegiatan hari kedua studi lapangan bertempat di Desa Wisata Candirejo, peserta pelatihan diajak untuk jelajah kawasan Desa Wisata Candirejo dan diskusi dengan narasumber Pusat Studi Pariwisata UGM Dr. Destha Titi Raharjana dan Tatak Sariawan selaku pengelola Desa Wisata Candirejo.
Pembangunan kepariwisataan merupakan bagian dari pembangunan nasional mempunyai tujuan antara lain memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja. Pariwisata merupakan industri yang mampu memacu pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan menggerakkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu pariwisata sebagai suatu sektor yang kompleks, mampu menghidupkan sektor-sektor lain, seperti industri kerajinan, kuliner, penginapan, dan transportasi. Disebutkan bahwa pariwisata sebagai industri jasa cukup berperan penting dalam menetapkan kebijaksanaan mengenai kesempatan kerja, dengan alasan semakin mendesaknya tuntutan akan kesempatan kerja yang tetap sehubungan dengan selalu meningkatnya kegiatan wisata pada masa yang akan datang.
Reyog dan Telaga Ngebel merupakan potensi wisata Kabupaten Ponorogo yang dikenal secara luas. Selain kekayaan budaya dan alam tersebut, terdapat pula Pondok Pesantren Modern Gontor yang terkenal sampai mancanegara. Potensi ini memungkin Ponorogo untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata yang unggul.
Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan secara sistematis bedasarkan konsep, kebijakan dan rencana strategis yang tepat dan ditindaklanjuti dengan penetapan peraturan daerah terkait. Hal ini diwujudkan dalam dokumen Rencana Induk Kepariwisataan Daerah (Ripparda) Kabupaten Ponorogo dan Naskah Akademik Raperda Ripparda Kabupaten Ponorogo yang disusun oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Ponorogo dan Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada pada tahun 2021.
Pemerintah Kota Tual bekerja sama dengan Pusat Studi Pariwisata UGM dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Ripparda) Kota Tual. Hadir pada kesempatan ini tenaga ahli Pusat Studi Pariwisata UGM antara lain Dr. Destha Titi Raharjana S.Sos. M.Si, Wijaya, S.Hut. M.Sc dan Henry Brahmantya S.Ant.
Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge, saat membuka seminar mengatakan pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan untuk menggerakan roda perekonomian daerah. Untuk itu, perlu digerakkan aktifitas pelayanan guna memenuhi kebutuhan multiplier ekonomi dalam masyarakat.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) menggandeng Puspar UGM berupaya mengembangkan potensi desa wisata sebagai salah satu cara pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Hasil kajian bertujuan untuk dapat menjawab pertanyaan riset antara lain : seberapa besar potensi dan dampak ekonomi masyarakat desa wisata serta bagaimana gambaran indikator mikro desa wisata pada saat pra pandemi – pandemi – pasca pandemi covid-19,sehingga dapat diperoleh strategi yang tepat bagi pemerintah dan stakeholder terkait dalam upaya mempersiapkan adaptasi kebiasaan baru dalam pengembangan desa wisata selanjutnya.