Policy Brief ini dibuat berdasarkan sumber dari Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Blora. Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Dinas Kepemudaan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blora.
PENDAHULUAN
Kepariwisataan merupakan salah satu sektor yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara strategis. Sektor jasa ini dipercaya sebagai salah satu sub sektor pembangunan yang vital dan menjadi kontributor penting dalam penciptaan lapangan kerja, pelestarian lingkungan, dan budaya, serta mengentasankan kemiskinan. Mengingat pentingnya sektor kepariwisataan ini, maka perlu dirancang dan dikelola dengan bijak.
Pandemi menuntut adanya perubahan orientasi dan perlunya inovasi sejalan dengan perubahan yang berlangsung, termasuk di sektor pariwisata. Pandemi yang mendera hampir di semua lini kehidupan pada akhirnya menuntut produsen dan konsumen untuk lebih mampu berinovasi, termasuk bagi sektor pariwisata yang sangat rentan atas efek faktor eksternal, salah satunya akibat pandemi.
Kabupaten Blora memiliki daya tarik wisata yang beragam, meliputi: situs, makam, taman dan pemandian Tirtonadi, goa, bumi perkemahan, wana wisata (loco tour), Bendungan, dan wisata geologi. Secara umum daya saing obyek wisata di Kabupaten Blora lebih rendah dibandingkan obyek wisata sejenis di kabupaten sekitar, dikarenakan kurangnya promosi dan minimnya fasilitas dan sarana pendukung kepariwisataan.
Selengkapnya, silakan menghubungi Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada