• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Pariwisata
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PUSPAR
    •  Visi & Misi
    •  Struktur Organisasi
    • Tenaga Ahli
    •  Keahlian
  • Kegiatan
    • Studi/Penelitian
    • Publikasi
    • Pelatihan
    • Seminar
    • Berita
  • Perpustakaan
  • JURNAL NASIONAL PARIWISATA
  • id
    • en
    • id
  • Beranda
  • Kegiatan
  • Puspar UGM Rumuskan Lima Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten Nganjuk

Puspar UGM Rumuskan Lima Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten Nganjuk

  • Kegiatan, Penelitian
  • 30 October 2025, 03.27
  • Oleh: ps.pariwisata
  • 0

Paradigma pembangunan kepariwisataan semula berorientasi pada kuantitas dan pertumbuhan ekonomi, kini bergeser menuju pariwisata yang berkualitas mengedepankan pengalaman yang tinggi, berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat lokal. Pergeseran ini mencakup berbagai aspek, termasuk pemasaran, pemangku kepentingan, dan berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal. Saat ini pengelolaan objek dan desa wisata di Kabupaten Nganjuk mulai dikembangkan oleh pokdarwis, bumdes, LMDH, dan masyarakat, namun menghadapi beberapa tantangan internal diantaranya keterlibatan masyarakat lokal. Objek dan desa wisata yang dikelola penuh berbasis masyarakat seringkali berkembang dan berlangsung jangka panjang, sebaliknya objek yang dikelola tanpa partisipatif aktif masyarakat, biasanya tidak bertahan lama. Pengelolaan desa wisata melalui Pokdarwis dan Bumdes saat ini memang membutuhkan perbaikan karena menghadapi kompetisi dari pengembang swasta yang memiliki modal besar dan tata kelola yang lebih baik, ujar Drs. Gunawan Widagdo, M.Si sebagai Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Nganjuk, saat memberi sambutan pada acara Seminar Akhir penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (Ripparkab) Nganjuk kerja sama Dinporabudpar Kabupaten Nganjuk dengan Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM  di Kantor Dinporabudpar, Kamis (30/10). Kegiatan ini dihadiri oleh OPD terkait (Dinas PMPTSP, Dishub, Bappeda, BPBD, BPS, Diskominfo, Dinas PMD, Disperindag, Dispendik, Ekbang, Dekranasda, Camat, dan Perangkat Desa), Perhutani, Bank Jatim, Pokdarwis dan Biro Travel (Kevin Maulana Travel dan Putra Lana Tour and Travel).

Dr. Mohamad Yusuf, M.A., selaku Kepala Puspar UGM sekaligus ketua tim kajian Ripparkab Nganjuk dalam kesempatan ini menegaskan bahwa Ripparkab ini memberikan gambaran kondisi eksisting saat ini terkait destinasi pariwisata, industri pariwisata, pemasaran pariwisata, kelembagaan kepariwisataan, visi misi, kebijakan, strategi dan indikasi program pembangunan kepariwisataan selama 20 tahun mendatang. Melalui kajian ini, Puspar UGM menawarkan Visi Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Nganjuk 2026-2045, yaitu mewujudkan Nganjuk sebagai destinasi pariwisata berbasis kearifan lokal yang berdaya saing, maju, inovatif, sinergis, berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Tema kearifan lokal ini diangkat karena sejalan dengan tingginya potensi seni, budaya, dan tradisi masyarakat yang masih dilestarikan di Kabupaten Nganjuk, seperti tradisi ruwatan, nyadranan, lebaran ketupat, siraman Sedudo, tingkeban, wetonan, campursari, ludruk, wayang kulit, jamasan pusaka, seni jaranan, dll.

Peneliti lainnya, Sotya Sasongko, S.Sos., M.Si. menjelaskan bahwa pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Nganjuk masih menghadapi beberapa persoalan yang mesti diselesaikan, diantaranya sebagian daya tarik wisata unggulan berada di atas lahan yang dimiliki oleh Perhutani dan tanah milik pribadi sehingga pemkab kesulitan melakukan pengelolaan. Akses jalan ke kawasan wisata khususnya kawasan Selingkar Wilis masih terbatas sehingga menjadi salah satu kendala utama dalam pengembangan potensi pariwisata di wilayah Nganjuk Selatan ini. Persoalan lain terkait dengan kelembagaan, misalnya kapasitas SDM pariwisata di sektor pemerintah, swasta dan masyarakat masih perlu ditingkatkan, kurangnya sinergi dan kemitraan pemerintah dengan industri pariwisata, daya tarik wisata, masyarakat, akademisi dan media dalam pengembangan pariwisata. Tidak kalah penting ialah persoalan dukungan program dari OPD lain terhadap pengembangan pariwisata belum kuat dan terpadu  .

Peneliti Puspar UGM lainnya, Wijaya S. Hut. M.Sc., menambahkan analisis yang dilakukan terkait daya tarik wisata menunjukkan bahwa terdapat 239 objek tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Nganjuk. Kecamatan Ngetos memiliki daya tarik wisata terbanyak, yaitu 57 objek (24%), diikuti Kecamatan Berbek dan Kecamatan Loceret masing-masing 35 objek (15%) dan Kecamatan Sawahan sebanyak 31 objek (13%). Menurut jenis, daya tarik wisata budaya menempati urutan terbanyak, yaitu 150 objek (63%), daya tarik wisata alam 62 objek (26%), daya tarik wisata buatan sebanyak 22 objek (9%), dan desa wisata sebanyak 5 (2%). Dari 239 daya tarik wisata terdapat 10 daya tarik wisata unggulan/prioritas dengan jumlah kunjungan wisatawan tertinggi, yaitu Masjid Al Mubarok & Makam Kanjeng Djimat, Wisata Tirta Sri Tanjung, Air Terjun Sedudo, Makam Syeh Sulukhi, Museum Dr. Soetomo, Plaza Bukit Surga, Taman Rekreasi Anjuk Ladang, Museum Anjuk Ladang, Makam Syeh Al Atos, dan Air Merambat Roro Kuning.

Di akhir forum kajian, Pusat Studi Pariwisata UGM melalui Esti Cemporaningsih, S.T., M.Si selaku anggota tim menyampaikan analisis perwilayahan pariwisata dengan mengusulkan lima kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) Nganjuk sebagai prioritas pengembangan 1 dan dua Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten (KPPK) sebagai prioritas pengembangan 2. KSPK 1 Kota Nganjuk dan sekitarnya bertema wisata perkotaan didukung wisata budaya dan religi. KSPK 2 Berbek dan sekitarnya bertema wisata religi didukung wisata agro. KSPK 3 Sawahan dan sekitarnya bertema wisata petualangan alam didukung budaya dan kuliner. KSPK 4 Loceret dan sekitarnya bertema wisata alam didukung wisata budaya. KSPK 5 Rejoso dan sekitarnya bertema wisata pendidikan dan agro. KPPK 1 Kertosono dan sekitarnya bertema wisata keluarga dengan daya tarik wisata unggulan Wisata Tani Betet. KPPK 2 Lengkong dan sekitarnya bertema wisata kebugaran (wellness) didukung wisata religi.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recent Posts

  • Puspar UGM Rumuskan Lima Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten Nganjuk
  • Mengangkat Pesona Berau: Puspar UGM Rancang Strategi Pemasaran Pariwisata
  • Lestarikan Kebudayaan: Puspar UGM Rancang Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Barito Timur
  • Pelatihan Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Potensi Lokal
  • Kolaborasi Mewujudkan Pariwisata Berkelas Dunia: Puspar UGM dan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat Susun Ripparkab Tahun 2025-2045
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Pariwisata
Universitas Gadjah Mada

Kompleks Bulaksumur D-8, Yogyakarta,
55281 Indonesia

Email: ps.pariwisata@ugm.ac.id
Telp/Fax : (+62) 274 564-138

WhatsApp : +62 87829709745

© Puspar, Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY