Puspar UGM menyelenggarakan Seminar Series Meneropong Masa Depan Kepariwisataan Indonesia pada 28 Desember 2022. Secara khusus tujuan webinar ini adalah menelaah refleksi atas perkembangan kepariwisataan di tanah air sekaligus meneropong peluang dan tantangan ke depan.
Narasumber seminar sesi pertama adalah Prof. Dr.Ir. Chafid Fandeli, M.S., Prof. Dr. M. Baiquni, MA., Prof. Dr.T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng.Ph.D, Prof. Dr.-Phil. Janianton Damanik, M.Si., di moderatori oleh Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc.Ph.D. Dilanjutkan narasumber sesi kedua yaitu Prof. Dr.Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A., Dr. Yulia Arisnani Widyaningsih, M.B.A, Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc, Dian Agung Wicaksono, S.H.LL.M. dan dimoderatori oleh Dr. Destha Titi Raharjana, M.Si
Pandemi Covid-19 yang mendera hampir di semua lini kehidupan menuntut produsen dan konsumen lebih mampu berinovasi. Akibat pandemi menerjang sendi kehidupan manusia menjadikan sektor pariwisata terpuruk. Banyak pembelajaran dan hikmah yang dapat dipetik dari adanya pandemi ini. Covid-19 jelas-jelas memaksa adanya perubahan orientasi dan perlunya inovasi sektor kepariwisataan.
Pilihan lokasi wisatanya cenderung memilih tempat wisata yang membuat rileks seperti wisata alam dan desa wisata termasuk di dalamnya. Tren pariwisata diprediksi mengarah kepada: pertama, lebih akrab dengan teknologi. Wisatawan ke depannya akan jauh lebih akrab mempergunakan teknologi. Sebelum melakukan perjalanan, calon wisatawan memiliki banyak pertimbangan dengan melihat review pelanggan, foto kondisi destinasi serta status keamanan di destinasi yang dituju melalui perangkat lunak terpasang. Kedua, tren perjalanan kembali bangkit pasca pandemi dimulai dari kelompok kecil dengan memilih destinasi wisata yang tidak ramai. Perjalanan wisata dalam kelompok kecil/privat akan lebih diminati. Dan, Ketiga, untuk pilihan destinasinya calon wisatawan lebih condong memilih rute pendek. Destinasi yang dipilih pun bertemakan alam dan minat khusus. Staycation menjadi salah satu opsi yang dapat dicoba atau tinggal menginap di homestay menarik untuk dirasakan.
Prediksi di atas tampaknya perlu ditinjau ulang akibat ancaman resesi. Banyak ahli menegaskan akibat krisis ekonomi ini tentunya berdampak siginifikan terhadap industri pariwisata. Selain itu, beragam potensi UMKM yang perlu diperkuat, khususnya pasca Pandemi Covid-19 yang sangat menunjang kegiatan kepariwisataan.
Hasil yang diharapkan menghasilkan pemikiran kritis atas praktek kepariwisataan selama ini dan merumuskan strategi perencanaan ke depan dalam upaya membangun kepariwisataan Indonesia yang lebih baik.