• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Pariwisata
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang PUSPAR
    •  Visi & Misi
    •  Struktur Organisasi
    • Tenaga Ahli
    •  Keahlian
  • Kegiatan
    • Studi/Penelitian
    • Publikasi
    • Pelatihan
    • Seminar
    • Berita
  • Perpustakaan
  • JURNAL NASIONAL PARIWISATA
  • id
    • en
    • id
  • Beranda
  • Kegiatan
  • Seminar
  • page. 2
Arsip:

Seminar

Seminar Series Revitalisasi Manajemen dan Navigasi Para Pemasar Destinasi Pada Masa Pandemi Covid-19

Seminar Friday, 21 May 2021

Puspar UGM menyelenggarakan seminar series secara online pada 21 Mei 2021 dengan mengangkat tema utama yaitu Revitalisasi Manajemen dan Navigasi Para Pemasar Destinasi Pada Masa Pandemi Covid-19. Menghadirkan narasumber

Keynote Speaker : Dr. Sandiaga S. Uno, MBA., Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Barekraf.

Narasumber 1       : Dr. Frans Teguh, MA., Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf/Barekraf

Narasumber 2       : Dr. Agus Rochiyardi, M.M., Direktur Pemasaran Badan Otorita Borobudur. read more

Seminar Series Tourism Destinations After Covid-19? Tools, Methods, Strategies and Instrumens For Building Yogyakarta Back Better

KegiatanSeminar Friday, 21 May 2021

Tourism destinations after COVID-19?

Tools, methods, strategies and instruments for building Yogyakarta back better

Pariwisata setelah COVID – 19 ?

Sejak COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, banyak negara melakukan lock down untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Perjalanan hanya dimungkinkan untuk jarak pendek sedangkan perjalanan internasional tidak mungkin dilakukan. Orang-orang juga tidak diperkenankan berkumpul dalam jumlah besar. Hal ini membuat sektor pariwisata mengalami kemunduran dan menghadapi kondisi yang penuh ketidakpastian di masa depan.

Melihat kondisi ini, CELTH, sebuah organisasi para pakar dalam leisure, tourism & hospitality menawarkan panduan untuk menyusun berbagai skenario untuk kebangkitan pariwisata. Panduan-panduan ini disampaikan dalam sebuah webinar yang dilakukan bersama dengan Pusat Studi Pariwisata UGM. Dalam kegiatan ini akan disampaikan panduan-panduan praktis dan contoh-contoh best practice di beberapa negara yang diharapkan dapat membantu para pemangku kepentingan di Yogyakarta untuk membangkitkan pariwisata pasca pandemi. read more

PARIWISATA DAN KENORMALAN BARU dalam PERSPEKTIF ILMUWAN

Seminar Thursday, 16 July 2020

Seminar Series Kepariwisataan Online Pusat Studi Pariwisata UGM
“PARIWISATA DAN KENORMALAN BARU dalam PERSPEKTIF ILMUWAN”

23 Juli 2020, 09.00 – 12.00 WIB

Kenormalan Baru (new normal) pasca pandemi Covid-19 membawa implikasi yang rumit dalam pariwisata Indonesia.
Semua mata-rantai produk pariwisata, wisatawan, masyarakat, pemerintah, dan pelaku bisnis, harus beradaptasi dengan tuntutan Kenormalan Baru tersebut.

Strategi dan aksi perlu ditemukan agar ia tidak dihadapi semata-mata sebagai hambatan tetapi sekaligus peluang untuk melanjutkan pembangunan pariwisata Indonesia. read more

SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN SEPTEMBER 2019

Seminar Monday, 30 September 2019

TATA KELOLA KCB BOROBUDUR
Antara Kepentingan Pelestarian dan Pariwisata

Oleh: Marsis Sutopo

Ketika Candi Borobudur dibangun pada sekitar abad VIII – IX Masehi, yang kemudian ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya pada sekitar awal abad XI Masehi, kemudian ditemukan kembali pada tahun 1814, dipugar pertama kali pada tahun 1907-1911, kemudian dipugar lagi secara besar-besaran pada tahun 1973-1983 sampai menjadi kondisinya sekarang ini. Peninggalan nenek moyang yang berupa Candi Borobudur ternyata setelah 1200 tahun kemudian mendatangkan banyak manfaat tapi juga masalah.
Mendatangkan banyak manfaat karena menjadi destinasi wisata yang setiap tahun dapat mendatangkan jutaan wisatawan nusantara maupun wisatawan manca negara. Bahkan sekarang sudah ditetapkan menjadi salah satu dari sepuluh Bali Baru sesuai kebijakan pengembangan pariwisata nasional. Dalam pidato nota keuangan 2020 Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Candi Borobudur akan dijadikan sebagai destinasi wisata super prioritas bersama dengan Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika.
Namun demikian, seiring dengan manfaat yang telah diberikan oleh Candi Borobudur kepada dunia pariwisata secara bersamaan juga membawa masalah dalam pelestariannya. Untuk menyeimbangkan antara kepentingan pelestarian dan pariwisata tentunya memerlukan Tata Kelola yang dapat mengakomodasi semua kepentingan secara seimbang. Tata Kelola yang bagaimana yang dapat mengakomodasi semua kepentingan agar Candi Borobudur tetap lestari dan memberikan manfaat sampai ke anak cucu? Itulah pertanyaan yang perlu kita diskusikan dan cari bentuknya. (MS) read more

SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN JUNI 2019

Seminar Friday, 14 June 2019

MENATA ULANG TATA KELOLA DESTINASI PUSAKA BUDAYA DUNIA KAWASAN BOROBUDUR

oleh : Amiluhur Soeroso (Pengajar di Pascasarjana MKP Fisipol UGM & STIPRAM)

Borobudur Temple Compound, demikian UNESCO menahbiskan barang budaya Indonesia tersebut sebagai pusaka dunia hampir tiga dekade yang lalu. Arti dari compound sendiri mestinya tidak fokus pada Borobudur semata, tetapi merujuk juga pada dua candi lain yaitu Mendut dan Pawon, beserta kawasan di sekelilingnya. Bila pengertian tersebut dipertajam, pasti akan menyangkut kehidupan manusia dan makhluk hidup lain serta benda yang berada di kawasan tersebut. read more

SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN MEI 2019

Seminar Wednesday, 8 May 2019

BEDAH BUKU KEBIJAKAN PARIWISATA:
Sebuah Pengantar untuk Negara Berkembang

oleh : Dr. Riant Nugroho  (Staf Ahli Kementerian Pariwisata)

Waktu dan tempat :

9 Mei 2019
Jam 15.30 s/d 17.30 WIB

R. Pertemuan

Kantor Badan Otorita Pariwisata Borobudur
Jl. Faridan M. Noto No.19, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kode POS 55224

Registrasi : Isni (0274) 564-138

SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN APRIL 2018

Seminar Thursday, 26 April 2018

PARIWISATA OLAHRAGA DI INDONESIA : STUDI KASUS TOUR DE SINGKARAK

oleh :

Dr. Retnaningtyas Susanti, S.Ant., M.Sc.  (Dosen Universitas Andalas, Padang)

Indonesia sedang bersiap menghadapi pesta besar olahraga Asia, Asian Games, event yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang kepariwisataan di Jakarta, Palembang dan sekitarnya. Kajian mengenai sport event menunjukkan ada empat kegiatan utama, yaitu menyelenggarakan, melakukan, menonton, dan menjadi pelaku ekonomi. Ada penyelenggara (panitia), atlet, penonton, dan para pengusaha yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan event olahraga. Terlepas dari kegiatan tersebut, event olahraga dapat menjadi trigger dalam pengembangan infrastruktur kepariwisataan berupa jalan, moda transportasi, dan akomodasi. Hasil penelitian terhadap Tour de Singkarak di Sumatera Barat menunjukkan bahwa penyelenggaraan event olahraga ini memberikan hasil positif terhadap infrastruktur kepariwisataan disana. Event olahraga mempercepat proses pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur. Jadi, pada masa yang akan datang, pemanfaatan event olahraga dapat dipertimbangkan sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan kepariwisataan. read more

SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN MARET 2018

Seminar Friday, 2 March 2018

DESA WISATA MAU DIBAWA KEMANA ?

oleh :

Prof. Dr. Heddy Shri-Ahimsa Putra (Tenaga Ahli Pusat Studi Pariwisata UGM)

Desa Wisata telah menjadi salah satu tren pengembangan pariwisata di Indonesia. Tren ini merupakan respons terhadap motivasi baru dalam berwisata, terutama masyarakat barat. Saat ini wisata tidak lagi dilakukan dengan berombongan, cukup kelompok kecil atau individual. Mereka rata-rata berminat pada kehidupan sehari-hari, hal-hal yang unik dan bisa mendapatkan pengalaman baru yang berbeda. Kenyamanan akomodasi tidak lagi hal yang penting, asal bisa menginap di desa atau kampung. Desa Wisata ini mulai terlihat pada tahun 1980-an dan terus meningkat hingga kini. read more

SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN FEBRUARI 2018

Seminar Tuesday, 27 February 2018

STRATEGI UPW MENGHADAPI DISRUPSI TEKNOLOGI PEMASARAN JASA PARIWISATA

oleh :

Cunduk Bagus Sudarwono, S.Par. (Co Founder & Direktur PT. Java Bagus Indonesia)

Saat ini, hampir seluruh bidang kehidupan sedang mengalami apa yang sering disebut dengan era disrupsi. Sektor perbankan,manufaktur, pendidikan, jasa ritel, pelayanan publik, serta usaha jasa bidang pariwisata mengalami perubahan dalam sistem pelayanan, proses bisnis, struktur biaya, dan pola distribusinya.
Gelombang disrupsi tersebut dipercepat dengan pesatnya inovasi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang menghempaskan siapa saja yang tidak siap dengan perubahan dan inovasi. Dominasi OTA (on line travel agent) dianggap sebagai senjakala bagi usaha jasa pariwisata.
Bagaimana sebaiknya pelaku usaha jasa pariwisata mensikapi dan menghadapi disrupsi di era digital? Apakah disrupsi adalah sebuah ancaman yang menakutkan sekaligus mematikan ? Atau justru menjadi daya dorong untuk senantiasa berinovasi dan selanjutnya menjadi pemenang. read more

SEMINAR SERIES KEPARIWISATAAN JANUARI 2018

Seminar Monday, 29 January 2018

BISNIS PERHOTELAN DI SIMPANG JALAN

oleh :

Herman Toni (Praktisi Industri Perhotelan)

Moratorium hotel seolah tak selesai dibicarakan, dibahas bahkan diperdebatkan sebelum dan sesudah Pemkot Yogyakarta menerbitkan Perwal No.77 Tahun 2013 tentang Moratorium Penerbitan IMB Hotel. Perwal tsb berlaku efektif 01 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2016. Karena kondisi bisnis perhotelan di Kota Yogyakarta yang belum pulih hingga saat ini moratorium penerbitan IMB Hotel telah diperpanjang sebanyak dua kali. Masing-masing diperpanjang selama setahun pada tahun 2017 dan 2018. Ironisnya, selama moratorium hotel diberlakukan tetap berdiri sejumlah hotel baru berkelas bintang. Hal tersebut otomatis menambah jumlah kamar hotel secara signifikan. Sebaliknya, jumlah kunjungan wisatawan khususnya yang menginap di hotel tidak mengalami kenaikan signifikan pula. Akibatnya, kamar hotel mengalami oversupply yang berujung pada perang tarif antar hotel yang tak sehat. Bahkan, kini perang tarif antar hotel makin tidak sehat karena hotel berkelas bintang lebih tinggi telah mengambil pasar (baca : tamu) hotel berkelas bintang di bawahnya bahkan hotel kelas non-bintang.
Sementara itu kini telah hadir akomodasi non-hotel yang makin familiar dengan nama “AirBnB”. Suka tidak suka kehadiran “AirBnB” menjadi pesaing baru bagi bisnis perhotelan. Hal tersebut berpotensi memperlambat pemulihan kondisi bisnis perhotelan yang sudah terseok-seok akibat room oversupply.
Kondisi bisnis perhotelan seperti digambarkan di atas tidak hanya terjadi di Yogyakarta tetapi dialami oleh berbagai daerah di tanah air misalnya Bali, Bandung, Solo, Tarakan, dan lain-lain. Di daerah-daerah tersebut para pelaku bisnis perhotelan mendesak pemda setempat untuk memberlakukan moratorium penerbitan IMB Hotel. Bahkan, ada yang meminta pemdanya untuk membuat regulasi tentang tarif kamar hotel!
Yogyakarta sudah lama dikenal sebagai kota dengan berbagai predikat yaitu Kota Pendidikan, Kota Budaya, Kota Batik selain Kota Pariwisata. Maraknya pembangunan hotel di Yogyakarta beberapa tahun terakhir jelas menunjukkan bahwa para pihak terkait lebih terfokus pada ketersediaan fasilitas wisata seperti hotel. Nah, kini semua pihak semestinya lebih mencurahkan pikiran, tenaga, dan dana untuk melaksanakan program kegiatan yang makin mewujudkan dan menguatkan predikat
Yogyakarta sebagai Kota Budaya. Bukankah keistimewaan budaya Yogyakarta itu menempatkannya menjadi daerah istimewa selain Aceh dan DKI Jakarta di tanah air yang dikukuhkan dengan Undang-Undang ?! Banyak negara di Eropah sukses menarik wisman karena menonjol dalam merawat dan mengemas secara profesional kekayaan budaya yang dimiliki dalam pelbagai bentuk. read more

123

Recent Posts

  • Penyusunan Masterplan Daya Tarik Wisata
  • Call For Paper Jurnal Nasional Pariwisata
  • Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Ripparda)
  • Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
  • Puspar UGM Prediksi Sektor Kuliner hingga Budaya Akan Banyak Diminati Wisatawan Saat Liburan
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Pariwisata
Universitas Gadjah Mada

Kompleks Bulaksumur D-8, Yogyakarta,
55281 Indonesia

Email: ps.pariwisata@ugm.ac.id
Telp/Fax : (+62) 274 564-138

WhatsApp : +62 87829709745

© Puspar, Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju