Ketua Tim: Prof. Dr-Phil. Janianton Damanik, M.Si.
Koordinator: Sotya Sasongko, S.Sos, M.Si.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nganjuk dengan Puspar UGM tahun 2018. Penyusunan RIPPARKAB Nganjuk bertujuan untuk memberikan arah pengembangan serta konsep, kebijakan dan rencana strategis yang menjadi dasar pengembangan destinasi pariwisata Kabupaten Nganjuk di masa yang akan datang. Kabupaten Nganjuk memiliki potensi wisata yang cukup banyak dengan prospek kedepan sangat menjanjikan. Salah satu daya tarik wisata yang terkenal adalah Air Terjun Sedudo, yang diyakini oleh sebagian masyarakat memiliki khasiat dapat menjadikan awet muda bagi yang berwisata dan mandi disana. Daya tarik wisata lainnya yang cukup menarik dan potensial untuk dikembangkan antara lain: Watu Lawang, Air Merambat Roro Kuning, Goa Margo Trisno, Taman Rekreasi Anjuk Ladang (TRAL), Candi Ngetos dan The Legend Waterpark. Kuliner khas Nganjuk yang cukup lezat antara lain: Nasi Pecel, Becek (Sate dan Gulai Kambing), Asem-Asem Kambing dan Krengsengan. Kabupaten Nganjuk juga terkenal dengan tanaman buah seperti: Durian, Mangga dan Rambutan.
Rekomendasi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Nganjuk terdiri dari 5 (lima) Kawasan Pengembangan Pariwisata Kabupaten (KPPK) yang didasarkan pada pertimbangan prioritas pengembangan dan pemerataan pembangunan wilayah. KPPK 1: Air Terjun Sedudo dan sekitarnya di kawasan Selingkar Wilis. KPPK 2: Kota Nganjuk, Taman Rekreasi Anjuk Ladang dan sekitarnya. KPPK 3: Air Terjun Roro Kuning, Candi Ngetos dan sekitarnya. KPPK 4: The Legend Waterpark, Makam Tumenggung Kopek dan sekitarnya. KPPK 5: Goa Margotresno, Telogo Seloguno dan sekitarnya.
Dalam bidang Seni dan Budaya, strategi yang diterapkan adalah meningkatkan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan kebudayaan melalui gerakan Nganjuk Berbudaya. Agenda kegiatan Pemasaran untuk meningkatkan jumlah kunjungan, senantiasa harus digencarkan juga melalui berbagai media yang memungkinkan. Dalam bidang SDM dan Kelembagaan, direkomendasikan untuk peningkatan sadar wisata dan sapta pesona, peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan pariwisata dan desa wisata serta memperluas program wirausaha.